DEFINISI ICT

 

 

ICT merupakan akronim atau singkatan daripada perkataan ‘Informationand Communication Technology’ yang bermaksud Teknologi Komunikasi Maklumat. Teknologi maklumat boleh ditakrifkan sebagai sebarang kaedah yang digunakan untuk memindah, menyebar dan memapar maklumat.

 

Teknologi Maklumat (Information Technology ) atau IT dan Teknologi Maklumat dan Komunikasi (Information and Communication Technology ) atau ICT merupakan teknologi yang diperlukan untuk pemprosesan data. Ruang lingkup tajuknya sangat luas berkenaan segala aspek dalam pengurusan dan pemprosesan maklumat. Secara tepat dan mudah penggunaan komputer dan perisian untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, memindah, melihat, dan mendapatkan maklumat tanpa mengira tempat dan waktu.

 

Definisi teknologi maklumat boleh diringkaskan sebagai satu proses pengaliran, penyebaran, pemprosesan dan penyimpanan maklumat menggunakan perantaraan teknologi. Teknologi maklumat tidak terhad kepda internet dan komputer sahaja tetapi ia melibatkan televisyen,telefon, telefon mudah alih, fax, telegram, PDA dan sistem satelit dalam menyampaikan maklumat kepada penerima.

 

Peran Teknologi Informasi ICT Dalam Bidang Kesehatan dan Pengobatan

 

 

Penggunaan obat yang tepat oleh pasien merupakan salah satu kunci keberhasilan pengobatan, baik untuk pasien yang mendapat obat berdasarkan resep dokter maupun pengobatan mandiri (swa-medikasi). Satu macam obat memiliki atribut yang sangat kompleks  mengakibatkan para pengguna obat merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi obat terkini secara cepat dan akurat. Berbagai upaya telah dilakukan di dunia informatika medis dalam mendukung pemenuhan informasi obat.

Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada perkembangan jenis penyakit dan banyaknya macam dan jenis obat. Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar dan up to date merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan maupun pasien dan masyarakat.

”Dengan menggunakan teknologi informasi yaitu ICT pada bidang pengobatan dan kedokteran, bisa memberikan manfaat yang cukup baik terutama untuk keselamatan manusia. Keakuratan informasi yang dihasilkan ICT, diharapkan bisa mengurangi angka kematian” ungkap Wakil Rektor I, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum.,Ph.D., saat membuka Seminar Ilmiah, yang bertemakan “Peranan Information and Communication Technology (ICT) di bidang Kedokteran dan Farmasi dalam Mendukung Keselamatan Pasien”, Sabtu, 9 April 2011.

Seminar yang dilaksanakan dalam rangka Milad Magister Teknik Informatika ke-1 ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pengembangan ICT (sistem informasi dan sistem pendukung keputusan) terkini di bidang kedokteran dan farmasi, memberikan pengetahuan tentang perspektif keselamatan pasien dan masyarakat dalam pengembangan ICT serta memberikan pengetahuan tentang peran penyedia layanan kesehatan (dokter dan farmasis) dalam pemberian informasi obat.

Meskipun masih cukup jarang ditemui, pengembangan Management Support Systems (MSS) menjadi alternatif yang sangat baik dalam membantu para klinisi dalam melakukan manajemen obat dan pengobatan. Beberapa model keputusan dalam MSS dapat diterapkan untuk membantu memberikan alternatif solusi bagi para pengambil keputusan dalam pengelolaan obat dan menyelesaikan beberapa masalah terkait dengan pengobatan.

Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi adalah salah satu upaya dalam pelayanan informasi kepada konsumen obat. Dalam era yang serba digital, kecanggihan teknologi harus diperhitungkan sebanyak mungkin memberi nilai lebih dalam setiap aktivitas kehidupan. Pemanfaatan teknologi informasi di bidang farmasi dan kedokteran harus selalu bermuara pada upaya peningkatan keberhasilan terapi dan keselamatan pasien.

Pelayanan Kesehatan adalah sistem yang kompleks, peluang untuk terjadi kesalahan lebih besar. Kesalahan itu bisa terjadi karena faktor sistematik yang bisa berasal dari pasien, rumah sakit, peralatan, kerja tim maupun lingkungan. Jika sudah terjadi kesalahan, pasti akan dicari sapa yang salah dan siapa yang benar. Hal tersebut diungkapkan Prof. dr. Hari Kusnanto, M.Sc, DrPH., dari Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM, saat menjadi keynote speaker.

“Diperkirakan 98.000 kematian tiap tahun akibat kesalahan yang dapat dihindari, 70% komplikasi akibat pelayanan medis dapat dicegah, Proses pelayanan kesehatan dipahami dari segi sistem bukan individu. Dalam hal ini, Teknologi informasi berperan penting sebagai agen perubahan” jelas dr. Hari Kusnanto.

Sementara itu, dari bidang Farmasi, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., dari Fakultas Farmasi UGM, mengungkapkan, teknologi informasi juga mampu memberikan dukungan pengambilan keputusan dalam manajemen obat dan pengobatan. “Dengan ICT kesalahan dan ketidak akuratan dalam pemberian obat, bisa diminimalisir” jelas Prof. Zulies.

Seminar yang dihadiri oleh berbagai profesi seperti Dokter, Apoteker, Paramedis, Praktisi Tenaga Ahli Medis, Umum dan Mahasiswa S2 serta S1, diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Magister Teknik Informatika FTI UII bekerjasama dengan unit Continuing Medical Education Fakultas Kedokteran UII.

Dalam seminar ini, dilakukan juga Launching Website dan Launching Buku. Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia.

Sumber : http://www.uii.ac.id/content/view/1352/257/

Telemedika & e-Health: Aplikasinya di Indonesia Butuh Kerjasama Multidisipliner

 

 

Teknik biomedika atau biomedical engineering merupakan bidang multidisiplin yang menerapkan berbagai teknologi, di antaranya elektronika, komputer, informatika, telekomunikasi, dan informasi. Teknologi tersebut diaplikasikan dalam bidang biologi dan kedokteran. Fungsi dan tujuannya adalah, untuk memproses informasi kedokteran, membantu pelaksanaan prosedur kedokteran, dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

Demikian papar Prof. Soegijardjo Soegijoko, Guru Besar Program Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung (STEI ITB), ketika memberikan keynote speech dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 19 Juni 2010. Seminar ini diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (TF FTI UII).

Prof. Soegi mengatakan, telemedika dan e-Health, serta bidang-bidang yang diturunkan, merupakan cakupan teknik biomedika, juga merupakan bidang yang bersifat multidisipliner. ”Kerjasama dari berbagai disiplin ilmu serta para ahli berbagai disiplin ilmu merupakan suatu keharusan guna pengembangan yang lebih baik lagi di bidang ini,” katanya.

Prof. Soegi juga mengungkapkan, bahwa Indonesia merupakan suatu negara berkembang dengan sejumlah banyak masalah dan tantangan (challenges) dalam bidang kesehatan masyarakat. Pengembangan dan penggunaan Telemedika dan e-Health (serta bidang-bidang terkait lainnya) mempunyai banyak peluang guna membantu pemecahan masalah dan tantangan dalam bidang tersebut.

Berbagai jenis aplikasi yang dapat dimanfaatkan antara lain, pencatatan dan pelaporan, pengelolaan wabah, resep elektronik, pengelolaan pasien TBC, sistem telemedika bergerak, e-psychology, mobile e-health, berbagai jenis sistem e-health dengan pengolahan citra, serta sistem open-EHR.

“Oleh karena itu, kerjasama sinergis berbagai pihak dari disiplin ilmu yang beragam, merupakan syarat utama berhasilnya pemanfaatan Telematika dan e-Health di Indonesia serta negara berkembang lainnya”, tegas Prof. Soegi. (Mishbahul Munir)

Sumber : http://fti.uii.ac.id/berita-teknik-informatika/telemedika–e-health-apli…

Green ICT, Apa keuntungannya?

 

Pada 21 Januari 2012, dalam salah satu sesi rapat kerjanya di Hotel Nalendra Bandung, Minat SIMKES S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM mengundang Bapak Ifik Arifin selaku pengamat Teknologi Informasi dan Presiden Direktur INIXINDO, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan Teknologi Informasi, untuk menyampaikan materi mengenai Green Information and Communication Technology atau sering disingkat dengan Green ICT.  Green ICT atau Green IT adalah salah satu teknologi ramah lingkungan yang bertujuan untuk menghemat penggunaan energi  yang digunakan untuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

  1. Green ICT sendiri merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi emisi Karbon sebesar 26% pada 2020, sebagai wujud komitmen dari pemerintah Indonesia, setelah Presiden SBY menyampaikan pidatonya dalam UNFCC Conference di Kopenhagen (2009). Green IT meliputi 2 hal, yaitu:
  2. Green of IT (menggunakan komponen – komponen teknologi Informasi yang ramah lingkungan, meliputi green hardware, CPU, memory, solid state drive, green material, dan memilih LED monitor).

Green Initiatives (meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kontribusi penggunaan energi rumah tangga terhadap polusi udara)

Sebagai salah satu negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia berkontribusi besar dalam menyebabkan pemanasan global melalui penggunaan alat – alat elektronik seperti televisi, handphone, komputer, dll. Untuk itu, sebisa mungkin kita mulai berperan dalam upaya mencegah dampak pemanasan global, yaitu dengan melakukan penghematan dalam penggunaan energi, baik dengan menghentikan penggunaan daya yang berlebihan saat pengisian baterai untuk hp dan laptop, maupun menggunakan peralatan yang lebih efisien (green IT infrastructure) ataupun melakukan proses recycling PC. Selain penghematan energi, kita juga dapat mulai mengurangi penggunaan kertas di kantor (less paper).

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih Green IT

  • Comprehensive environmental rating
  • Lowest power consumption
  • Environmental friendly materials
  • Green technology (solid state drive)

Bagaimana mencari peralatan yang environmental friendly?

Saat ini situs ini menyediakan Electronic Product Environmental Assessment Tool yang dapat memberikan rating untuk komputer desktop, laptop, monitor berdasarkan 28 kriteria environmental performance.

Bagaimana cara memilih sumber daya IT dengan teknologi Green

  1. Blade Server (menampung server – server dalam 1 rak)
  2. Thin Desktop (hemat tempat, power efficient PC) atau terminal)
  3. Tempat penyimpanan data secara remote File Sharing
  4. Processing dilakukan di NAS, bukan di server
  5. Menggunakan solid state memory (RAM)
  6. Menggunakan LED Monitor (energi yang digunakan 25% lebih rendah dari LCD)
  7. Duplex Printing
  8. Rechargeable Batteries
  9. Pilih peralatan yang dapat menurunkan power broadcast

Bagaimana cara memanfaatkan existing devices agar tetap green?

Saat ini belum banyak produsen yang menerapkan proses recycle produk TI yang dihasilkannya. Oleh karena itu, kita dapat menerapkan teknologi Virtualization, suatu pengelolaan sumber daya hardware dan softwate yang mengijinkan satu server menjadi host untuk menjalankan satu atau lebih sistem operasi. Teknologi ini dapat mengurangi biaya infrastruktur sekaligus menurunkan energi yang diperlukan untuk coolling system. Selain itu, ada juga teknologi Cloud Computing, yaitu teknologi yang menggunakan internet dan server virtual untuk mengelola aplikasi dan data, seakan – akan pusat data berada di server lokal. Akses hanya menggunakan Web Server, tanpa harus mempunyai IT knowledge.

Cloud Computing vs Virtualitazion

Cloud Computing lebih baik dalam mereduksi penggunaan energi karena tidak ada penambahan hardware dan penggunaaan tenaga ahli. Sayangnya, Cloud Computing sangat tergantung  pada jaringan internet.

Untuk dapat menerapkan Green ICT, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan, yaitu

  1. Penguatan regulasi dari pimpinan, selama regulasi di pemerintahan masih mensyaratkan untuk penyertaan dokumen – dokumen dalam bentuk hardcopy maka kita tidak dapat serta merta mencanangkan paper less office. Untuk itu, diperlukan suatu Green ICT Standard yang dikeluarkan pemerintah agar dapat dijadikan policy bagi perusahaan.
  2. Education and Awareness, setelah regulasi dikeluarkan maka kita dapat melakukan berbagai kegiatan seminar  dan workshop mengenai Green ICT untuk menambahkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menggunakan teknologi ramah lingkungan.
  3. Initiatives

Meskipun penggunaan teknologi informasi bukan merupakan penyumbang terbesar bertambahnya panas di bumi tetapi dengan menerapkan green ICT secara efisien dan efektif maka akan memberikan kontribusi yang besar dalam upaya mencegah dampak pemanasan global sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup di masa mendatang.

Sumber : http://simkes.fk.ugm.ac.id/2012/01/green-ict-apa-keuntungannya/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *